A.
Buah Naga
Buah naga sudah menyebar luas ke
penjuru dunia. Daerah asal kaktus hutan yang buahnya berwarna merah dan
bersisik ini adalah Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Utara. Di daerah
asalnya tersebut buah naga atau dragon fruit ini dinamai Pitahaya
atau Pitaya roja. Penduduk Indian sering memanfaatkan
buah yang berasa manis agak asam ini sebagai buah meja atau buah yang
dikonsumsi segar.
Memang buah
naga berasal dari Amerika. Namun, tanaman ini lebih dikenal sebagai tanaman
dari Asia. Ini disebabkan buah naga dikembangkan secara besar-besaran di Asia,
seperti di Vietnam dan Thailand. Buah naga masuk ke daratan Asia pertama kali
di Vietnam dengan dibawa oleh bangsa Perancis sekitar tahun 1870, buah yang
dibawa berasal dari Guyana, Amerika Selatan. Masuknya tanaman ini ke Vietnam
sebenarnya ditujukan sebagai tanaman hias. Hal ini dikarenakan batangnya yang
unik berbentuk segi tiga dan berduri sangat pendek sehingga tampak seperti
tanpa, selain itu bunga tanaman ini sangat unik sehingga menambah keindahan sebagai
pajangan. Bunga berbentuk corong mulai mekar saat senja dan akan mekar
seluruhnya saat tengah malam. Tidak heran kalau tanaman ini pun dijuluki night blomming cerus.
Nama dragon
fruit di Asia disebabkan oleh fungsi buahnya. Oleh masyarakat Cina kuno sering
meletakkan buah tanaman ini diantara dua ekor patung naga berwarna hijau
diatas meja altar. Tradisi religius ini sangat dipercaya oleh masyarakat Cina
kuno akan membawa berkah. Warna merah menyala dari buah naga tersebut sangat
mencolok diantara patung naga hijau sehingga memunculkan nilai estetika.
Mungkin tradisi religius inilah yang mendasari julukan thang loy, dragon fruit,
atau buah naga.
Buah naga biasanya dikonsumsi dalam
bentuk buah segar sebagai penghilang dahaga dan dapat juga dapat disajikan
dalam bentuk jus, sari buah, manisan maupu selai atau beragam bentuk penyajian
sesuai selera.
Selain memiliki rasa yang enak, buah
naga juga mempunyai khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia diantaranya
sebagai penyeimbang kadar gula darah, pelindung kesehatan mulut, pencegah
kanker usus, mengurangi kolesterol, pencegah pendarahan dan mengobati keluhan
keputihan.Secara umum, pakar sependapat dan mengakui buah naga kaya dengan
potasium, ferum, protein, serat, sodium dan kalsium yang baik untuk kesehatan
berbanding buah-buahan lain yang diimport.
Menurut AL Leong dari Johncola
Pitaya Food R&D, organisasi yang meneliti buah naga merah, buah kaktus madu
itu cukup kaya dengan berbagai zat vitamin dan mineral yang sangat membantu
meningkatkan daya tahan dan bermanfaat bagi metabolisme dalam tubuh manusia. AL
Leong menuturkan bahwa penelitian menunjukkan buah naga merah ini sangat baik
untuk sistem peredaran darah, juga memberikan efek mengurangi tekanan emosi dan
menetralkan toksik dalam darah. Penelitian juga menunjukkan buah ini bisa
mencegah kanker usus, selain mencegah kandungan kolesterol yang tinggi dalam
darah dan menurunkan kadar lemak dalam tubuh.
Secara keseluruhan, setiap buah naga
merah mengandungi protein yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga
kesehatan jantung; serat (mencegah kanker usus, kencing manis dan diet);
karotin (kesehatan mata, menguatkan otak dan mencegah masuknya penyakit),
kalsium (menguatkan tulang). Buah naga
juga mengandungi zat besi untuk menambah darah; vitamin B1 (mencegah demam
badan); vitamin B2 (menambah selera); vitamin B3 (menurunkan kadar kolesterol)
dan vitamin C (menambah kelicinan, kehalusan kulit serta mencegah jerawat).
Berikut ini kandungan nutrisi
lengkap buah naga :
Kadar Gula :
13-18 briks
Air : 90 %
Karbohidrat : 11,5 g
Asam : 0,139 g
Protein : 0,53 g
Serat : 0,71 g
Kalsium : 134,5 mg
Fosfor : 8,7 mg
Magnesium : 60,4 mg
Vitamin C : 9,4 mg
Air : 90 %
Karbohidrat : 11,5 g
Asam : 0,139 g
Protein : 0,53 g
Serat : 0,71 g
Kalsium : 134,5 mg
Fosfor : 8,7 mg
Magnesium : 60,4 mg
Vitamin C : 9,4 mg
B. Kebun
Agrowisata Kusumo Wanadri
Kebun
Agrowisata Kusumo Wanadri ini masuk dalam kategori objek wisata minat khusus
agrowisata. Kusumo Wanadri yang dalam arti harafiahnya adalah 'bunga hutan'.
Kebun agrowisata ini berada di Desa Bebekan, Pantai Glagah Indah, Temon, Wates,
Kulon Progo, Yogyakarta. Agrowisata Buah Naga terletak di dalam kawasan Pantai
Glagah di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo. Letaknya sekitar 40 km arah
barat daya Kota Yogyakarta atau kurang lebih 15 km dari Kota Wates Kulonprogo.
Adapun
perkebunan milik seorang herbalis bernama Romo Dr. Paulus Tribarta Budiharjo,
M.Th., MM ini adalah perkebunan agrowisata dengan buah naga dan bunga rosella
yang menjadi primadonanya dan perkebunan beberapa tanaman herbal lainnya
seperti keji beling, mahkota dewa, dan sebagainya. Selain itu di tempat ini
juga terdapat tempat pengobatan herbal yang dimiliki oleh Romo Paulus dan
sebuah kedai yang juga menjual buah naga dan beberapa tanaman obat lainnya.
Kebun ini
dulu hanyalah semak belukar yang berada di dekat Pantai Glagah. Namun lokasi
ini berubah ketika digunakan sebagai tempat untuk membudidayakan buah naga.
Kerja keras Romo Paulus yang dibantu oleh Edi Purwanto, berhasil membudidayakan
buah naga pada tahun 2003.
Buah naga
yang dijuluki King of the Fruit disebut
juga wonderfully nutrious karena kaya vitamin dan mineral dengan
48% - 75% kandungan energi, termasuk kategori sebagai fancy fruit atau exotic friut
sekelas kiwi, plum, peach. Di Agrowisata Kusuma Wanadri ini ini dikembangkan 2 jenis varitas buah naga,
yaitu: Hylocereus undatus yang
buahnya berwarna merah dengan daging buah berwarna putih, dan Hylocereus polyrhizus yang buahnya
berwarna merah muda dengan daging buah berwarna merah.
Pemasaran
hasil panen agrowisata buah naga ini lebih banyak dikirim ke Jakarta, khususnya
ke supermarket besar. Untuk buah naga merah, pasarnya memang masih cukup besar,
sedangkan untuk yang berwarna putih, terbilang masih sulit karena mendapat
saingan dari buah naga impor yang biasanya harganya lebih murah. Komposisi
tanam buah naga putih di agrowisata ini hanya sekitar 20% saja dari keseluruhan
area tanam.
Masa
produktif Buah Naga adalah selama 15-20 tahun. Buah Naga ditanam dengan sistem
tiang, setiap tiang ada 4 pohon, mulai bisa berbuah setelah usia 1 tahun, satu
tahun hanya berbuah satu kali dan setiap tiang bisa menghasilkan Buah Naga
sekitar 1-1.5 kuintal pada musim panen Bulan September sampai Bulan Juni.
Di tempat ini
pengunjung bisa mengikuti seminar singkat tentang prospek budidaya buah naga.
Setelah itu anda akan dipersilahkan untuk keliling Kebun buah naga serta kebun
apotik hidup. Di sini juga disediakan fasilitas outbond seperti kano, volley
pantai, futsal pantai, flying fox, serta taman bermain anak. Waktu
pelayanan setiap hari, mulai jam 07.00 sampai 17.00 WIB. Jika anda berminat
untuk mencoba produk buah naga yang sangat khas di tempat ini, anda pun dapat
membelinya. Setiap kilogram buah naga dijual dengan harga bervariasi. Untuk
buah naga dengan ukuran besar dan berwarna merah maroon, dijual dengan harga Rp
15.000,- sampai Rp 30.000. Sedang untuk buah naga yang relatif kecil dijual
dengan harga Rp 10.000,- sampai Rp 15.000,-. Jika tertarik dengan bibit buah
naga, pengunjung pun juga dapat membelinya. Hanya sekitar Rp 35.000,00 per
bibit tanaman saja.
Pengunjung juga bisa memesan jus buah naga di tempat
ini. Per gelasnya hanya Rp 2000 saja. Sirup buah naga yang juga menjadi produk
olahan agrowisata ini pun dapat dijadikan oleh – oleh dengan harga sekitar Rp
25.000 – Rp 50.000.
Tiket
Masuk
• Umum/dewasa : Rp 1.000,-
• Studi ekskursi SMP/SMA : Rp 1.500,-
• Studi banding/ilmiah mahasiswa : Rp 2.500,-
• Seminar singkat : Rp 5.000,-
• Foto di areal kebun agrowisata : Rp 10.000,-
• Shooting di areal kebun agrowisata : Rp 25.000,-
C. Perilaku Budaya dan Buah Naga
• Umum/dewasa : Rp 1.000,-
• Studi ekskursi SMP/SMA : Rp 1.500,-
• Studi banding/ilmiah mahasiswa : Rp 2.500,-
• Seminar singkat : Rp 5.000,-
• Foto di areal kebun agrowisata : Rp 10.000,-
• Shooting di areal kebun agrowisata : Rp 25.000,-
C. Perilaku Budaya dan Buah Naga
Dengan
didirikannya Kebun Agrowisata Kusumo Wanadri ini turut menggugah pariwisata di
kawasan kecamatan Temon, terutama di kawasan Pantai Glagah. Dengan
fasilitas-fasilitas yang ditawarkan telah menarik para wisatawan untuk
berkunjung ke Pantai Glagah. Semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung kembali
menggugah perekonomian warga di sekitar pantai ini. Banyak warga yang turut
mengembangkan tanaman buah naga dengan melihat peluang usaha yang ada saat ini,
dimana buah naga menjadi primadona di kawasan ini. Masyarakat telah belajar
bagaimana cara budidaya tanaman ini dengan menggunakan teknologi yang tepat
pula. Penanaman dapat dilakukan dengan mengikat empat batang tanaman buah naga
pada sebuah tiang dengan empat cabang pada bagian atasnya dan telah terpasang
sebuah media berbentuk roda melingkar. Tiang ini nantinya dapat berguna sebagai
media perambat bagi bakal tanaman. Media bundar pada bagian atasnya berfungsi
untuk menahan batang tanaman yang telah tumbuh melebihi tiang agar tidak
langsung jatuh mengenai tanah. Para penanam juga mengembangkan sebuah gunting
khusus untuk memanen buah naga.
Dengan
semakin meningkatnya minat wisatawan akibat pamor buah naga, banyak warga yang
memanfaatkan peluang tersebut untuk mencari penghasilan. Saat ini banyak
ditemui penjual-penjual buah naga di tepi jalan dengan lapak yang seadanya.
Warung penjual makanan dan minuman, tempat-tempat penginapan, serta penyedia jasa-jasa lainnya pun mulai menjamur
di sekitar kawasan ini.
Sumber:
Para petani sedang memanen buah naga
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar