1. Jelaskan
dengan contoh bahwa geografi ekonomi mempelajari aktifitas ekonomi penduduk!
Jawab:
Geografi ekonomi mempelajari
variasi berbagai lingkungan permukaan bumi dan kegiatan manusia dalam bidang
produksi, distribusi dan konsumsi di berbagai bentuk sistem wilayah dan daerah.
Contohnya adalah negara X yang berada dalam wilayah iklim tropis mengembangkan
tanaman rempah-rempah yang sangat cocok untuk dibudidayakan di wilayah negara
ini. Sedangkan negara Y yang berada di wilayah iklim sedang mengembangkan
peternakan sapi perah, dikarenakan di negara Y banyak terdapat padang rumput
hijau yang sangat cocok untuk pengembangan usaha peternakan. Untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya, kedua negara tersebut saling berinteraksi dan
bertukar hasil produksi. Sehingga terjadilah interaksi ekonommi antara kedua
negara tersebut.
Dengan contoh di atas nampak bahwa
geografi ekonomi mempelajari bahwa perbedaan potensi suatu wilayah dikarenakan
oleh kondisi iklim fisik wilayah tersebut. Akibat dari perbedaan potensi
tersebut mendorong suatu wilayah untuk melakukan interaksi dengan wilayah lain.
Interaksi tersebut menunjukkan adanya aktifitas ekonomi manusia untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Faktor-faktor
apakah yang mempengaruhi terjadinya interaksi? Jelaskan!
Jawab:
Kekuatan interaksi antar wilayah
dipengaruhi oleh kondisi alam dan sosial wilayah tersebut, serta
kemudahan-kemudahan yang dapat mempercepat proses hubungan antar wilayah
tersebut. Menurut Edward Ullman terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi
timbulnya interaksi antar wilayah, yaitu:
a.
Perbedaan kemampuan antar wilayah yaitu adanya wilayah
yang berbeda kemampuan sumber dayanya, disuatu pihak suatu wilayah memiliki
suatu sumber daya alam yang melimpah dan di lain pihak suatu wilayah mengalami
kekurangan akan suatu sumber daya. Kondisi ini memberikan kemungkinan
terjadinya pengaliran yang besar dan meningkatkan perpindahan arus. Kebutuhan
untuk saling melengkapi, yang biasa disebut sebagai komplemantaritas, antar dua
kota atau kelompok manusia berkaitan dengan permintaan dan penawaran.
- Kesempatan berintervensi (intervening opportunities) yaitu adanya kemungkinan perantara
yang dapat menghambat terjadinya perpindahan barang atau manusia akibat
adanya allternatif pengganti sumber daya yang dibutuhkan oleh suatu
daerah.
- Kemudahan transfer dalam ruang (spatial transferability) adalah
kemudahan suatu barang untuk berpindah tempat. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kemudahan transfer dalam ruang yaitu:
·
Jarak mutlak dan jarak relatif suatu wilayah dengan
wilayah lain.
·
Biaya angkutan atau biaya transportasi yang dibutuhkan
untuk memindahkan manusia, barang, gagasan maupun informasi dari suuatu wilayah
ke wilayah lain.
·
Kemudahan dan kelancaran sarana transportasi antar
wilayah, seperti kondisi jalan, relief daerah yang dilewati dan jumlah
kendaraan sebagai sarana transportasi
3. Tanggapan
terhadap teori interaksi ekonomi dari Weber bahwa saudara setuju dan tidak
setuju dengan teori tersebut!
Jawab:
Weber
(1909) menganalisis tentang lokasi kegiatan industri. Menurut teori Weber
pemilihan lokasi industri didasarkan atas prinsip minimalisasi biaya. Weber
menyatakan bahwa lokasi setiap industri tergantung pada total biaya
transportasi dan tenaga kerja di mana penjumlahan keduanya harus minimum.
Tempat di mana total biaya transportasi dan tenaga kerja yang minimum adalah
identik dengan tingkat keuntungan yang maksimum.
Menurut
Weber ada tiga faktor yang mempengaruhi lokasi industri, yaitu biaya
transportasi, upah tenaga kerja, dan kekuatan aglomerasi atau deaglomerasi.
Dalam menjelaskan keterkaitan biaya transportasi dan bahan baku Weber
menggunakan konsep segitiga lokasi atau locational
triangle untuk memperoleh lokasi optimum. Untuk menunjukkan apakah lokasi
optimum tersebut lebih dekat ke lokasi bahan baku atau pasar, Weber merumuskan
indeks material (IM), sedangkan biaya tenaga kerja sebagai salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi lokasi industri dijelaskan Weber dengan menggunakan
sebuah kurva tertutup (closed curve)
berupa lingkaran yang dinamakan isodapan (isodapane).
Menurut pendapat saya
teori yang dikemukakan oleh Weber tersebut dapat diterapkan untuk menentukan
lokasi industri yang baik dan tepat. Dengan memilih lokasi industri yang tepat
maka dapat memaksimalkan penggunaan modal sebagai biaya produksi dan
memaksimalkan keuntungan yang diperoleh. Dengan menggunakan segitiga lokasi
dapat ditentukan lokasi industri yang sesuai dengan lokasi bahan baku dan
pasar, karena dua faktor tersebutlah yang mendominasi dalam prosesn penentuan
lokasi industri.
4. Faktor-faktor
apa sajakah yang mempengaruhi lokasi suatu industri? Jelaskan!
Jawab:
Untuk dapat mewujudkan industrialisasi, dibutuhkan faktor-faktor
sebagai berikut :
- Tersedianya bahan mentah dasar dan sumber tenaga alam maupun
manusia
- Tersedianya tenaga kerja terdidik dan ahli untuk dapat
mengolah sumber daya alam.
- Tersedianya modal dan transportasi yang baik.
- Manajemen yang baik untuk melancarkan dalam mengatur segala
sesuatu serta kejujuran masyarakat untuk melaksanakan tugas.
Terdapat
beberapa syarat-syarat yang dapat
digunakan untuk menentukan lokasi suatu industri yang baik, antar lain:
- Letak industri sedapat mungkin dekat dengan sumber bahan
bakar, sumber tenaga dan bahan material.
- Letak industri harus jauh dari pemukiman penduduk agar tidak
menimbulkan pencemaran.
- Letak industri harus dekat dengan jalan raya atau jalan kereta
api untuk memudahkan transportasi dan pemasaran hasil industri
- Letak industri harus dekat dengan sumber air atau persediaan
air yang cukup.
- Letak industri sedapat mungkin harus dekat dengan daerah
pemasaran.
- Letak industri harus sesuai dengan peraturan yang ditetapkan
oleh pemerintah.
5. Jelaskan perbedaan pertanian organik dan
pertanian Revolusi Hijau!
Jawab:
Revolusi Hijau adalah sebutan tidak resmi yang dipakai untuk
menggambarkan perubahan fundamental dalam pemakaian teknologi budidaya pertanian yang
dimulai pada tahun 1950-an hingga
1980-an di banyak negara berkembang, terutama di Asia.
Revolusi
hijau mendasarkan diri pada empat pilar penting: penyediaan air melalui sistem irigasi, pemakaian pupuk kimia secara
optimal, penerapan pestisida sesuai
dengan tingkat serangan organisme pengganggu, dan penggunaan varietas unggul
sebagai bahan tanam berkualitas. Melalui penerapan teknologi non-tradisional
ini, terjadi peningkatan hasil tanaman pangan berlipat ganda dan memungkinkan
penanaman tiga kali dalam setahun untuk padi pada tempat-tempat tertentu, suatu
hal yang sebelumnya tidak mungkin terjadi.
Sedangkan pertanian organik adalah
teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan
bahan-bahan kimia sintetis. Sistem produksi pertanian ini menghindari atau
sangat membatasi penggunaan pupuk kimia (pabrik), pestisida, herbisida, zat
pengatur tumbuh dan aditif pakan.Tujuan utama pertanian organik adalah
menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan, yang aman bagi
kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup
sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan
bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety
attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah
lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi konsumen seperti ini
menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat.
6.
Jelaskan dampak positif dan negatif dari pertanian
organik!
Jawab:
Dampak positif:
·
Benih yang digunakan adalah benih lokal seingga
petani mudah untuk memperolehnya dan harganya pun terjangkau, bahkan petani
bisa membenihkan sendiri. Selain itu, benih lokal memiliki asal usul yang jelas
dan sesuai dengan kondisi alam sekitar. Dengan memakai benih sendiri, petani
juga tidak tergantung pada pihak luar.
·
Bahan pangan yang dihasilkan aman bagi kesehatan dan
ramah lingkungan. Produk pertanian organik tidak menggunakan bahan kimia non
alami, seperti pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam produksi
pertanian, sehingga pangan yang sehat dan bergizi tinggi dapat diproduksi.
·
Dengan menggunakan pupuk-pupuk alami, petani dapat
membuat sendiri pupuk yang dibutuhkan dengan memanfaatkan bahan alami yang ada
di sekitarnya. Dengan demikian petani dapat menghemat biaya dan menjadi lebih
mandiri untuk tidak tergantung pada perusahaan-perusahaan besar penyedia pupuk
dan bahan agrokimia serta perusahaan bibit.
·
Pertanian organik menerapkan sistem pertanian
multikultural, yaitu dengan menerapkan sistem rotasi dan tumpang sari. Dengan
sistem yang diterapkan ini dapat memperbaiki ekosistem lingkungan yang ada,
selain itu dapat pula meminimalisir resiko petani untuk gagal panen. Karena
dengan sistem tersebut jika satu tanaman mengalami gagl panen, masih terdapat
cadangan tanaman lain yang dapat dijadikan pengganti.
Dampak negatif:
·
Potensi pasar produk pertanian organik di dalam negeri
sangat kecil, hanya terbatas pada masyarakat menengah ke atas. Berbagai kendala
yang dihadapi antara lain: (1) belum ada insentif harga yang memadai untuk
produsen produk pertanian organik, (2) perlu investasi mahal pada awal
pengembangan karena harus memilih lahan yang benar-benar steril dari bahan
agrokimia, (3) belum ada kepastian pasar, sehingga petani enggan memproduksi
komoditas tersebut.
·
Hasil produksi dari pertanian organik terbatas dikarenakan
tanaman kurang responsif terhadap pupuk.
·
Kebutuhan tenaga kerja yang lebih banyak, terutama
untuk pengendalian hama dan penyakit masih dilakukan secara manual. Apabila
menggunakan pestisida alami, pestisida perlu dibuat sendiri karena belum tersedia
dipasaran.
·
Penampilan fisik tanaman organik kurang bagus
(misalnya berukuran lebih kecil dan daun berlubang-lubang)
7.
Jelaskan dampak positif dan negatif dari pertanian
Revolusi Hijau!
Jawab:
Dampak Positif:
·
Produksi tanaman meningkat, terutama padi dan gandum, sehingga
pemenuhan pangan (karbohidrat) meningkat. Hal ini dikarenakan tanaman sangat
responsif terhadap pupuk.
Dampak negatif:
·
Penurunan produksi protein, dikarenakan
pengembangan serealia (sebagai sumber karbohidrat) tidak diimbangi pengembangan
pangan sumber protein dan lahan peternakan diubah menjadi sawah.
·
Tidak ramah lingkungan sehingga menyebabkan penurunan
keanekaragaman hayati.
·
Penggunaan pupuk terus menerus menyebabkan
ketergantungan tanaman pada pupuk. Dengan timbulnya ketergantungan petani pada
pupuk kimia yang di produksi oleh negara maju menyebabkan para petani lokal
harus mengalami ketergantungan dengan negara lain.
·
Hasil pertanian yang meningkat dibarengi pula dengan
meningkatnya daya tahan hama dan penyakit tanaman, disebabkan karena fauna
tanah yang bermanfaat bagi tanaman semakin berkurang dan mikroorganisme yang
berguna bagi kesuburan tanah pun nyaris hilang akibat pemakaian input agrokimia
yang berlebihan. Bahkan, hama dan penyakit tanaman bukannya menurun, tapi
justru semakin kebal terhadap bahan-bahan kimia tersebut. Penggunaan pestisida
menyebabkan munculnya hama strain baru yang resisten.
·
Revolusi Hijau juga telah menyebabkan terjadinya
kesenjangan ekonomi dan sosial pedesaan karena ternyata Revolusi Hijau hanyalah
menguntungkan petani yang memiliki tanah lebih dari setengah hektar, dan petani
kaya di pedesaan, serta penyelenggara negara di tingkat pedesaan. Selain itu
hanya petani-petani kaya saja yang mampu membeli pupuk. Hal ini disebabkan oleh
harga pupuk kimia yang semakin mahal dan sudah berada di luar jangkauan
petani-petani kecil.
·
Dengan semakin tingginya harga pupuk, menyebabkan
banyaknya rumah tangga petani yang mencari mencari penghasilan di luar sektor
pertanian.
·
Hasil produksi dari sistem pertanian ini mengandung
residu bahan kimia sehingga kurang aman bagi kesehatan.
8. Usaha-usaha
apa sajakah yang harus dilakukan untuk mengatasi dampak negatif tersebut (pada
soal nomor 6 dan 7)?
Jawab:
Usaha untuk mengatasi dampak negatif dari Revolusi Hijau:
·
Menerapkan sistem pertanian multikultural
sehingga tidak hanya tanaman pangan sumber karbohidrat yang hasil produksinya
melimpah, tetapi juga pangan sumber protein turut dikembangkan.
·
Bila lahan bekas budidaya pertanian konvensional
(menggunakan pupuk dan pestisida kimia) telah mengalami kerusakan, lebih dahulu
perlu dilakukan konversi lahan agar lahan tersebut dapat digunakan kembali
sebagai lahan pertanian. Konversi lahan adalah upaya yang bertujuan untuk
meminimalkan kandungan sisa-sisa bahan kimia yang terdapat dalam tanah dan
memulihkan unsur fauna dan mikroorganisme tanah. Lamanya konversi tergantung
dari intensitas pemakaian input kimiawi dan jenis tanaman sebelumnya (sayuran,
padi atau tanaman keras).
·
Pemerintah dapat memberikan subsidi untuk pupuk,
sehingga harganya dapat dijangkau oleh para petani kecil. Dengan demikian tidak
terjadi kesenjangan yang besar antara petani kaya dan petani kecil.
Usaha untuk mengatasi dampak
negatif dari pertanian organik:
·
Setiap tanaman memiliki sifat karakteristik tertentu,
maka pemeliharaan tanaman ditentukan oleh sifat karakteristik tersebut. Dengan
mengenali karakteristik tanaman petani dapat dengan mudah melakukan
pemeliharaan yang sesuai, sehingga dapat menghasilkan bahan pangan yang
berkualitas baik.
·
Prinsip dalam panen adalah menjaga standar mutu
dengan memanen tepat waktu sesuai kematangan. Kegiatan pasca panen harus mampu
menekan kerusakan hasil seminimal mungkin. Metode pengolahan yang dilakukan
tidak boleh mengubah sama sekali komposisi bahan aslinya. Karenanya proses
seleksi, pencucian, pengepakan, penyimpanan dan pengangkutan produk organik
perlu berhati-hati agar kondisi tetap segar dan sehat ketika berada di tangan
pembeli. Dengan demikian kualitas hasil produk pertanian organik tidak kalah
bersaing dengan kualitas hasil produksi sistem pertanian Revolusi Hijau.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar