Kamis, 08 Maret 2012

Kisah Selembar Daun


         Di depan sebuah rumah, tumbuhlah sebatang pohon. Pada ranting pohon itu tumbuhlah daun-daun. Di antar daun-daun tersebut terdapat selembar daun yang sangat besar dan kuat. Daun itu diagung-agungkan karena kekuatannya. Dialah yang dianggap sebagai pelindung pelindung bagi daun-daun lainnya. 
           
           Namun, seiring usia daun yang kian tua, daun besar itupun mulai mengering. Beberapa badan daun itu mulai sobek-sobek, entah karena gigitan ulat maupun pengaruh alam. Oleh karena itu, keberadaanya mulai diabaikan oleh teman-temannya. Menurut mereka, daun besar itu sudah tidak dapat diandalkan lagi.Tak lama kemudian, daun besar itu pun tidak kuat lagi bergelayut di ranting. Ia jatuh dan meleur dalam tanah. Ketiadaanya pun tidak dihiraukan lagi oleh daun-daun yang lain. Mereka seakan telah melupakannya.
Musim kemarau pun datang. Daun-daun di pohon itu mulai layu dan kehausan. Mereka kehilangan harapan untuk hidup. Di saat mereka putus asa, tiba-tiba dirasakan ada air dan makanan dari dalam tanah. Mereka terheran-heran dengan keajaiban itu. Setelah lama mencari-cari, mereka melihat dan menyadari bahwa daun besar itu sudah membusuk dan menghasilkan air serta sari makanan bagi mereka. Akhirnya, dengan air dan sari makanan dari daun besar tersebut, daun-daun di pohon tersebut berhasil bertahan sampai musim hujan datang. Mereka sangat menyesal telah melupakan temannya, si daun besar. Sampai akhir hayatnya, daun besar itu tetap menjadi pahlawan bagi daun-daun lainnya.

Renungan:
            Jadilah seperti daun besar pada cerita di atas. Ia senantiasa membantu orang lain, baik pada saat berkuasa maupun di saat ia tidak memiliki siapa-siapa. Berbuat baik tidak harus menunggu kita menjadi manusia kaya atau berkuasa, tetapi saat kita menjadi manusia biasa pun kesempatan untuk berbuat baik tetap ada. Namun satu hal yang penting adalah berbuat baik dengan hati yang ikhlas.

Cerita ini aku ambil dari  84 Kisah Luar Biasa Yang Inspiratif dan Melejitkan Motivasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar